Kudus – Panjunan, Salah satu warisan dari berbagai kebudayaan masa lampau yang ada di Indonesia yaitu wayang. Wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari kulit, kayu, kertas tebal dan lain sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh pada pertunjukan drama tradisional (Jawa Sunda, Bali dsb), biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang.
Di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus terdapat salah satu seniman pengrajin wayang yang bernama Bapak Istimono. Beliau lahir dan hidup ditengah keluarga yang memiliki bakat dalam seni. Bapak Istimono mulai menggeluti bidang tersebut sejak tahun 1970.
Selama itu pula, Bapak Istimono telah membuat banyak boneka wayang, baik yang terbuat dari kulit maupun kertas karton. Hasil karya dari tangan beliau telah dikenal dibeberapa kota dan bahkan beberapa kali diliput disalah satu stasiun televisi.
Namun semakin berkembangnya zaman, ketenaran beliau seakan tergerus oleh waktu. Selain usia yang sudah tidak muda lagi, sistem pemasaran yang dilakukan masih menggunakan sistem pemasaran offline. Hal tersebut tentunya menjadi hambatan tersendiri di era yang modern, apalagi dalam keadaan pandemi seperti ini.
Mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus berupaya melakukan pemberdayaan dengan mempromosikan kerajinan wayang hasil karya Bapak Istimono melalui media online. Langkah pertama yang dilakukan mahasiswa KKN yaitu melakukan observasi langsung ke kediaman Beliau yang berada di RT 03/RW 02 Kelurahan Panjunan serta mengambil beberapa dokumentasi dari karyanya.
Selanjutnya Tim KKN-IK IAIN Kudus akan melakukan pendampingan dalam proses pemasaran agar produknya semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas. Bagi yang berminat membeli wayang hasil karya Bapak Istimono silakan menghubungi nomor ini “085799246276”.
Harga terjangkau mulai dari Rp15.000 untuk jenis wayang dari kertas, dan untuk wayang kulit dibandrol mulai dari Rp100.000. [Kudus, 15 September 2021]
