Kudus – Puluhan massa dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kudus mendatangi kantor Adira Finance yang berada di Ruko Sudirman Square, Jl Jendral Sudirman Kudus. Senin 07/12/2021.
Mereka datang untuk mencari titik terang kisruh hutang dan aksi penarikan motor yang dialami anggotanya.
Tak berselang lama, perwakilan dari GRIB diperbolehkan masuk untuk melakukan audiensi.
Sedangkan anggota lainya menunggu di sekitar Sudirman Square, bersama anggota kepolisian yang berjaga.
Gagak Santo, pemilik motor mengatakan mediasi hari ini berjalan dengan lancar dan kedua belah pihak telah sepakat damai.
Dimana pihak Adira Finance berjanji akan mengembalikan motor miliknya.
Pemilik Motor yang merupakan salah seorang anggota Grib menjelaskan, motor yang dimilikinya tersebut sebenarnya telah lunas dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) awalnya juga telah diambil.
Hanya saja, setelah lunas pihaknya kembali ditawari pinjaman dari perusahaan pembiayaan itu dengan jaminan BPKB sepeda motor tersebut dan bisa langsung cair dengan nominal Rp 10 juta.
“Kronologisnya gini, beberapa tahun lalu saya kredit motor di Adira Finance dan sudah lunas. Lalu dari pihak Adira menawarkan saya pinjaman hutang senilai Rp10 juta dengan jaminan BPKB motor saya tersebut,”kata Santo usai mediasi, Selasa, 07/12/2021.
Setelah itu, angsuran pun mulai berjalan dengan tempo waktu 36 bulan.
Namun setelah 25 kali pembayaran angsuran dilakukan, perekonomian keluarganya sempat terganggu lantaran pandemi.
Sehingga pihaknya kesulitan melunasi sisa pembayaran sebanyak 11 kali, dan pinjaman pun menjadi tersendat.
“Sudah saya angsur 25 kali, setelah itu usaha saya berantakan pas ada pandemi corona. Kalau kredit motor sudah lunas, ini hutang uang jaminan BPKB,”ucapnya.
Kemudian, pada pekan kemarin motor yang BPKBnya di buat jaminan tersebut di pinjam temanya.
Namun, tau – tau ditengah jalan motornya diminta pihak perusahaan pembiayaan tersebut.
Aksi penarikan itu terjadi di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, pada 27/11/2021 lalu.
“Saat itu motor saya dipakai anak teman saya. Di tengah jalan tiba-tiba motor itu dihentikan dan diminta paksa oleh pihak Adira,”jelasnya.
Pasca aksi penarikan motor, Santo mengaku dirinya sempat menghubungi pihak Adira minta penjelasan mengenai hal tersebut.
Hanya saja, permintaan itu tidak direspon baik oleh pihak Adira, hingga akhirnya mereka menggeruduk kantor Adira.
“Ini tadi hasilnya sudah ada kesepakatan damai antara kami dengan pihak Adira. Dari pihak Adira nantinya juga telah berjanji akan mengembalikan motor itu lagi,” pungkasnya.
Sementara pihak Adira Finance saat mau di konfirmasi enggan menemui awak media yang sudah berada di lokasi.
Menurut satuan pengamanan (Satpam) yang berjaga, atasanya tidak berkenan untuk memberikan penjelasan dan permasalahan tersebut sudah diselesaikan.