KUDUS – Kelompok terbang (kloter) sembilan menjadi kloter terakhir pemberangkatan calon jamaah haji asal Kabupaten Kudus. Keharuan tampak nyata di wajah CJH meskipun tersembunyi di balik masker. Saat melepas di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu (8/6), Bupati Kudus Hartopo mengingatkan CJH waspada karena tanah suci masuk musim panas.
Bupati meminta jemaah lebih waspada menghadapi suhu tinggi di tanah suci. Vitamin maupun asupan gizi lainnya perlu disiapkan untuk menjaga tubuh tetap fit. Selain itu, kondusifitas tubuh perlu dijaga karena ibadah haji merupakan ibadah fisik.
“Kabarnya, di tanah suci saat ini masuk musim panas. Oleh karena itu, panjenengan harus mempersiapkan vitamin dan asupan gizi yang cukup,” paparnya.
Kalau ada keluhan atau gejala penyakit yang dirasakan selama beribadah, Hartopo meminta CJH langsung menghubungi pendamping. Sehingga, penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Namun, dirinya mendoakan seluruh CJH tetap sehat sampai kembali ke tanah air.
“Misal ada keluhan segera menghubungi pendamping biar segera ditangani tenaga kesehatan. Tapi semoga tidak ada yang sakit. Semua sehat sampai kembali ke rumah,” imbuhnya.
Pada kloter sembilan kali ini, delapan puluh jemaah dibagi menjadi dua armada bus. Pemberangkatan menuju Asrama Haji Donohudan dipimpin langsung oleh Bupati Kudus.
Salah satu CJH, Muhammad Bariklana mengungkapkan terharu akhirnya bisa berangkat ke Baitullah tahun ini. Erik, sapaan akrabnya, berangkat bersama kedua orang tuanya. Jemaah asal Desa Kaliputu yang masih berusia 24 tahun tersebut bertekad beribadah sekaligus menjaga orang tua.
“Alhamdulillah berangkat bersama orang tua. Insya Allah menyempurnakan rukun Islam sekaligus menjaga orang tua,” katanya.
Sementara itu, salah satu CJH asal Desa Lau, Sucipto mengungkapkan kebahagiaannya setelah menunggu 11 tahun. Jemaah berusia 54 tahun tersebut berharap dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.
“Lega akhirnya berangkat tahun ini. Semoga nanti menjadi haji yang mabrur,” ucapnya.