KUDUS – Kabupaten Kudus kembali masuk level 3 dalam perpanjangan PPKM level. Hal ini disebabkan kurang cepatnya capaian vaksinasi lansia di Kota Kretek tersebut.
Diketahui, selama beberapa kali perpanjangan PPKM Level, Kabupaten Kudus sebelumnya masuk di level 2.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, kembali naiknya level PPKM tersebut terkait dengan parameter vaksinasi lansia saja. Sebab untuk penerapan 3 T, seperti tracing, tracing dan treatment sudah sesuai penerapannya oleh masyarakat sendiri.
“Idikator lainnya seperti keterisian rumah sakit, angka kematian, maupun angka penambahan kasus Covid-19. Semua ini sudah oke,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut, terkait kurang cepatnya vaksinasi lansia itu disebabkan karena lemahnya pendataan administrasi. Sebab banyak lansia yang tak ber KTP.
Masih kata Hartopo, bahkan ada sebagian KTP dari lansia tersebut ada yang belum terupdate di elektronik. Padahal sebagaimana SOP dari Dinas Kesehatan, mereka yang bakal mengikuti vaksin harus ber KTP.
“Jadi vasksinasi lansia ini dari DKK dan vaksinator yang ada di desa menemukan jika warga jarang yang punya KTP. Atau sudah ada KTP tapi Sopnyatak terupdate datanya. Sehingga tidak masuk,” ucapnya.
Sementara untuk segera mengejar target capaian vaksinasi lansia, Hartopo meminta agar dukcapil berkoordinasi dengan DKK. Bila diperkenankan vaksinasi akan segera digeber sembari mengurus KTP.
“Mau divaksin dulu dan KTP diurus sambil jalan. Namun saya suruh koordinasidkk dulu. Sebab sopnya begitu. Kalau dkk mau ya Segera ditindaklanjuti. Sebab ini hambatan tersendiri bagi kami,” imbuhnya.
Untuk soal kendala administrasi itu, Bupati Kudus pun langsung memanggil Dukcapil dan diminta untuk jemput bola terkait persoalan KTP lansia.
“Sebab ini lumayan banyak. Jadi dukcapil saya minta harus segera diurus dan tim vaksinator harus siap,” katanya.
Dia pun berharap agar target bisa segera terealisasi di bulan ini. Sebab vaksin-vaksin di faskes-faskes masih tersedia. Dari sinovac, aztrazeneca hingga moderna.
“Ada kemungkinan mengejarnya dengan door to door. IDI laporan dengan saya akan ada inovasi vaksin keliling. Ada dua mobil. Nanti berkelompok masuk ke rumah-rumah,” terangnya.
Terlebih pihaknya juga telah berkoordinasi dengan mitra beberapa perusahaan untuk mengumpulkan KK dan KTP bagi warga yang belum terupdate data kependudukannya. Agar segera ditindaklanjuti.
“Dari Dukcapil bilang siap bapak. Sudah mulai dikoordinasikan. Dengan sukun dan jarum untuk mengumpulkan KK dan KTP yang belum terupdate. Dan langsung kami update agar tidak ada kendala.
Terkait capaian total vaksinasi sendiri, sebagaimana data dari website Kementerian Kesehatan Hartopo menyebut telah mencapai 50 persen. Tetapi di aplikasi pemkab sekitar 47,5 untuk dosis pertama. Dan 27,5 persen pada dosis kedua.