Dialog Bersama PKL, Bupati : Siap Tindaklanjuti Usulan

KUDUS – Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi salah satu sektor terdampak Covid-19. Penutupan beberapa tempat publik nyatanya memberikan dampak yang signifikan bagi PKL.

Beranjak naik, saat ini Kudus berada di PPKM level 2 yang telah melonggarkan aktivitas di tempat terbuka termasuk para PKL. Bupati Kudus Hartopo didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti membuka dialog 30 PKL yang mewakili berbagai lokasi di Pendopo Kabupaten Kudus bagian belakang, Jumat (1/10).

Hartopo menyampaikan telah memberikan kelonggaran kepada PKL terutama jam malam. Tujuannya, agar perekonomian cepat pulih. Mengingat, kasus Covid-19 yang melonjak pada Juni lalu melumpuhkan hampir semua sektor. Namun, pihaknya mengingatkan agar pedagang berkomitmen terus menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Pihaknya tak mau setelah dilonggarkan malah tidak disiplin prokes. Selain itu, pedagang juga harus mengingatkan pembeli untuk patuh prokes. Terutama apabila pedagang menjumpau pembeli yang berasal dari luar kota. Apabila pedagang masih bandel menerapkan prokes, Pemrintah Kabupaten Kudus tak segan memberikan teguran keras.

“Kami sudah memberikan kelonggaran jam malam. Tapi semua pedagang ya harus bertanggung jawab agar protokol kesehatan tetap dijalankan. Biar tidak ada klaster baru,” ucapnya.

Pihaknya pun akan segera menindaklanjuti pengadaan kartu anggota PKL. Adanya kartu tersebut diharapkan tidak ada PKL susupan yang tiba-tiba membuka lapak di tempat yang telah dikelola oleh paguyuban PKL.

“Usulan kartu anggota bagus. Akan saya tindaklanjuti. Tapi harus tegas dan tanggung jawab ya kalau ada PKL yang menyusup,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *