Kudus – Kondisi jalan yang berlubang dan juga berbelok, membuat Jalan Lingkar Timur menjadi jalan dengan tingkat kecelakaan tinggi.
Dua bulan terakhir, ada empat kecelakaan yang terjadi di Jalan Lingkar Timur Kudus.
Empat kecelakaan tersebut terjadi di beberapa titik sepanjang Jl Lingkar Timur, yakni traffic light Jepang, perempatan Payaman, depan Warung Bebek Gulang dan depan PT Explorindo Solusi Gasindo.
Kapolsek Mejobo, AKP Cipto mengatakan Jalan Lingkar Timur Kudus memang rawan akan potensi kecelakaan.
“Dua bulan ada empat kecelakaan di sini (Jalan Lingkar Timur Kudus), dan empat korbannya meninggal semua. Korban ada yang warga Kudus dan luar kota,” kata Kapolsek Mejobo AKP Cipto, Rabu, 24/11/2021.
Merespon hal ini, Cipto mengaku pihaknya telah mengusulkan ke Dinas Pehubungan Kudus terkait pemasangan pita kejut dan lampu penerangan.
Pemasangan pita kejut ditujukan untuk mengurangi laju kendaraan sehingga kecepatan pengendara berkurang dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
“Kita usulkan pemasangan pita kejut di tikungan sini (latter S dekat Polsek Mejobo) dan tikungan sana (Jl Alternatif ke Desa Kirig) untuk antisipasi kecelakaan. Soalnya pengendara melaju di Jalan Lingkar rata-rata kecepatannya tinggi. Dengan adanya pita kejut kami harap laju kendaraan bisa turun perlahan,” jelasnya.
Sementara untuk usulan lampu penerangan jalan, Cipto mengaku hal itu perlu ditambahkan. Sebab penerangan di Jalan Lingkar Timur saat ini dinilainya masih kurang.
“Kami juga minta agar pohon-pohon yang menghalangi rambu-rambu lalu lintas bisa dirimbas,” imbuhnya.
Cipto berharap beberapa usulan pihaknya bisa segera ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus. Mengingat Jalan Lingkar Timur merupakan salah satu titik blackspot di Kabupaten Kudus.