Bupati Kudus Dorong Sinergi Lintas Sektor Tangani Penyakit Masyarakat


KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menanggulangi berbagai bentuk penyakit masyarakat, mulai dari peredaran minuman keras, judi online, prostitusi, hingga peningkatan kasus HIV/AIDS. Hal tersebut disampaikan dalam diskusi Ansor Corner Club bertema Arah Kebijakan Publik Penanggulangan Penyakit Masyarakat di Kabupaten Kudus.


Dalam forum tersebut, Bupati Kudus menyampaikan bahwa penertiban penyakit masyarakat (pekat) terus dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah penindakan peredaran minuman keras ilegal yang hingga kini masih ditemukan di sejumlah titik.


“Peredaran miras masih menjadi temuan di lapangan. Pemerintah daerah melalui Satpol PP terus melakukan penertiban secara rutin,” ujar Sam’ani.


Selain miras, Bupati Kudus juga menyoroti maraknya praktik judi online yang telah menimbulkan dampak sosial dan ekonomi di masyarakat. Ia menilai, persoalan tersebut tidak bisa ditangani secara parsial dan membutuhkan kerja sama lintas sektor, terutama dengan aparat TNI dan Polri.


Tak hanya itu, Sam’ani mengungkapkan bahwa angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kudus tergolong tinggi. Karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen masyarakat untuk menekan laju penyebarannya.


“Penanganan penyakit masyarakat membutuhkan kolaborasi semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.


Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Heru menjelaskan bahwa jajaran Polres Kudus secara konsisten menggelar berbagai operasi penegakan hukum. Operasi tersebut menyasar peredaran miras, praktik prostitusi, hingga perilaku seks bebas, termasuk pada momentum tertentu seperti Natal dan Tahun Baru.


Kapolres juga mengingatkan bahaya pinjaman online ilegal yang kerap memicu tindak kriminal lanjutan seperti pemerasan dan kekerasan. Ia mengajak masyarakat untuk aktif melapor melalui layanan Hotline Polri 110.


“Kami siap merespons cepat setiap laporan dari masyarakat,” katanya.


Ketua PC GP Ansor Kudus Arif Mustain menegaskan bahwa organisasi kemasyarakatan memiliki peran strategis dalam pencegahan penyakit masyarakat. Menurutnya, sejumlah praktik menyimpang sering dikamuflasekan dalam kegiatan yang terlihat legal.


“GP Ansor ingin menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar menyuarakan kritik,” ujarnya.


Dari unsur TNI, Kepala Staf Kodim 0722/Kudus Muchlisin menekankan pentingnya menjaga stabilitas sosial dan kerukunan masyarakat yang majemuk. Ia menyebut peran keluarga dan lingkungan sangat menentukan dalam membentengi masyarakat dari pengaruh negatif.


Hal senada disampaikan anggota DPRD Jawa Tengah Achwan, yang juga mantan Komandan Banser Kudus. Ia mengingatkan agar GP Ansor mampu menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat.


“Ansor harus benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya,” pungkasnya.


Diskusi Ansor Corner Club ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara Bupati Kudus, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat dalam merumuskan langkah konkret penanggulangan penyakit masyarakat di Kabupaten Kudus.

Exit mobile version